Pekanbaru ,(Lubatnews.com ) - Puluhan masa mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa anti korupsi (Almakri) menggelar aksi demo di Kejati Riau Jum’at 31/10/2025 terkait dugaan korupsi yang terjadi pada tubuh Dinkes Rohil.
Dalam orasinya kordinator lapangan hikmal Akbar meminta Kejati Riau usut pembangunan laboratorium kesehatan daerah yang di kerjakan tahun 2024 karena diduga di kerjakan asal jadi dan diduga juga tidak sesuai spek sehingga kondisi bangunan tersebut memprihatinkan.
Tidak hanya itu Almakri juga menyoroti dugaan penggelapan anggaran untuk tenaga kesehatan saat penanganan covid 19 lantaran mereka menduga adanya tenaga nakes yang tidak mendapati insentif sebagai mana mestinya.
Disisi lainnya orasi Almakri juga menilai ada dugaan terjadi pembayaran insentif fiktif tenaga kesehatan untuk mencairkan anggaran.
Setelah puas berorasi di depan pintu masuk Kejati Riau akhirnya Viktor perwakilan Kejati Riau menemui dan mendengarkan aspirasi yang di sampaikan oleh kordinator lapangan almakri hikmal akbar.
Sementara itu Kejati Riau yang di wakili oleh Viktor mengatakan jika aspirasi adek adek mahasiswa nantinya akan di sampaikan kepada pimpinan dan kepada almakri.
Pihak Kejati Riau juga mempersilahkan membuat laporan dugaan korupsi dinkes Rohil ini kepada kejati Riau agar di tindak lanjuti oleh Kejati Riau.
Usai mendengar penjelasan pihak Kejati Riau masa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Di tempat terpisah kordinator umum Almakri Edy Kurniawan novandri meminta pihak Kejati Riau segera panggil PPTK, pimpinan Dinkes Rohil dan rekanan terkait proyek laboratorium kesehatan daerah karena diduga ada kongkalikong dalam pembangunan proyek tersebut.
Selain pimpinan Dinkes Rohil Edy juga menekankan untuk memanggil bendahara terkait adanya dugaan penggelapan insentif nakes untuk pencairan insentif nakes patut diduga terjadi laporan fiktif.
” kami segera melakukan aksi jilid 2 terkait dugaan korupsi pada Dinkes Rohil bila perlu kami akan gelar aksi berjilid jilid sampai pihak pihak yang bertanggung jawab di proses hukum, "Pungkasnya.(𝘼𝙣𝙙𝙧𝙞𝙮𝙖𝙣)