Pasaman, (Lubatnews.com) - Kapolsek Lubuk Sikaping, AKP Novrizal, SH, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap maraknya penyalahgunaan lem di kalangan anak-anak, terutama saat momen-momen ramai seperti Lebaran.
Dalam keterangannya kepada wartawan, AKP Novrizal menegaskan pentingnya kehadiran dan penegakan Peraturan Daerah (Perda) yang secara khusus mengatur penyalahgunaan zat adiktif seperti lem yang kerap disalahgunakan oleh anak-anak usia sekolah.
“Perda terkait penyalahgunaan lem ini sebenarnya pernah dirancang sekitar tahun 2015. Namun hingga sekarang saya tidak tahu bagaimana kelanjutan atau nasibnya. Padahal, ini sangat penting untuk melindungi generasi muda dari bahaya yang nyata,” ujarnya.
Ia menegaskan, lem yang biasa digunakan sebagai alat bantu industri ternyata menjadi ancaman serius ketika disalahgunakan oleh anak-anak. Zat yang terkandung di dalamnya bisa menimbulkan efek halusinasi dan mabuk, yang sangat mempengaruhi kesadaran dan nalar anak-anak.
“Ketika kami menginterogasi anak-anak yang tertangkap sedang menggunakan lem, rata-rata mereka seperti tidak nyambung saat ditanya. Misalnya, saat saya tanya namanya, dia jawab ‘saya tadi sama teman’. Saat saya tanya tinggal di mana, dia hanya bilang ‘saya tadi cuma jalan-jalan’. Jawaban-jawabannya tidak relevan dan menunjukkan mereka dalam kondisi tidak sadar sepenuhnya,” jelas Novrizal.
AKP Novrizal mengaku pihaknya sudah beberapa kali menangani kasus serupa. Namun karena belum ada aturan hukum yang spesifik dan kuat, tindakan yang bisa diambil sangat terbatas.
“Kami hanya bisa membuat surat pernyataan dan memulangkan anak-anak tersebut ke orang tuanya. Tapi sayangnya, ini tidak memberikan efek jera. Beberapa dari mereka kembali mengulangi hal yang sama,” tuturnya.
Ia pun sangat berharap Pemerintah Daerah dan DPRD dapat segera menghidupkan kembali pembahasan serta mengesahkan Perda tersebut agar ada dasar hukum yang kuat untuk bertindak, demi menyelamatkan anak-anak dari kerusakan mental dan fisik akibat penyalahgunaan lem.
“Ini bukan perkara kecil. Ini soal masa depan anak-anak kita. Jika dibiarkan tanpa aturan, kita sedang membiarkan generasi kita rusak perlahan,” tegasnya.(Ewin)