BNN Ingatkan Rohil, Peredaran Narkoba Kini Terjadi Secara Terang-Terangan Harus Ada Perhatian Serius Dari Semua Pihak

 


Rohil ,(Lubatnews.com ) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Dumai mengeluarkan peringatan keras terkait meningkatnya aktivitas peredaran narkoba yang kini berlangsung secara terbuka di Kabupaten Rokan Hilir. Peringatan ini disampaikan oleh Kepala BNN Kota Dumai, AKBP Sasli Rais, SH, MH, saat menjadi narasumber penyuluhan bahaya narkotika di SMA Negeri 1 Bangko, Kamis (20/11/2025).

Sasli menjelaskan bahwa garis pesisir panjang sekitar 235 kilometer dan maraknya jalur tidak resmi membuat Rohil menjadi wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi. Kondisi ini menjadikan daerah tersebut rawan dimanfaatkan sindikat sebagai lokasi transaksi dan masuknya barang terlarang dari luar negeri

"Peredaran narkoba di beberapa titik bahkan terjadi pada siang hari. Situasi ini harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak,” tegas Sasli.

Dalam paparannya, Sasli membeberkan dampak destruktif narkotika, jenis-jenis yang umum beredar, serta konsekuensi hukum bagi siapa pun yang terlibat dalam jaringan penyalahgunaan. Ia menegaskan bahwa penanganan narkoba merupakan program prioritas nasional dan bagian dari kebijakan Presiden dalam melindungi generasi muda.

Survei nasional BNN menunjukkan tren penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar terus meningkat. Karena itu, edukasi dan pencegahan di sekolah menjadi langkah penting untuk memutus rantai penyalahgunaan sejak dini.

Kegiatan penyuluhan diwarnai sesi interaksi dengan siswa yang diminta menyebutkan jenis-jenis narkoba. Beberapa pelajar mampu menyebut sabu, ekstasi, dan ganja, meski belum memahami bentuk fisiknya. BNN memberikan suvenir berupa kaos dan pin “War For The Drug” bagi siswa yang menjawab dengan benar.

Sasli menyoroti data Indonesia Drug Report 2025 yang mencatat Provinsi Riau berada pada peringkat keenam nasional jumlah pengguna narkotika. Faktor kedekatan geografis dengan Malaysia membuat wilayah pesisir, termasuk Rokan Hilir, menjadi pintu masuk yang sering dimanfaatkan penyelundup.

Ia menyebut Bagansiapiapi, terutama kawasan Bagan Hulu, sebagai daerah yang menjadi fokus pengawasan karena intensitas transaksi narkoba yang cukup tinggi.

BNN menekankan bahwa pemberantasan narkoba harus dilakukan melalui pendekatan komprehensif: pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi. Masyarakat, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah perlu bersinergi memperkuat pengawasan berbasis komunitas.

Sasli menutup penyuluhan dengan mengingatkan bahwa jaringan pengedar kerap menggunakan pendekatan personal untuk menjebak calon korban.

“Para pelajar harus waspada dan tidak mudah terpengaruh. Jadilah generasi yang berani menolak narkoba dan mampu menjadi agen pencegahan di lingkungan masing-masing,”Pesannya.(𝘼𝙣𝙙𝙧𝙞𝙮𝙖𝙣)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال